Khofifah Maupun Seperti Anies Atau Ganjar???

Notification

×

Tag Terpopuler

Khofifah Maupun Seperti Anies Atau Ganjar???

Senin, 16 Januari 2023 | Januari 16, 2023 WIB Last Updated 2023-01-17T03:51:34Z

By Nikmatul Sugiyarto.


Jakarta (MNC), Kecewa yang bagaimana ketika hamil di luar nikah menimpa mudi-mudi di negeri ini? Tidak bisa diukur, memang yang namanya penyesalan datangnya selalu belakangan, kawan. 


Kalau di awal panggilannya perkenalan, sudah beda ceritanya.


Sedikit miris ketika mendengar kabar tak sedap itu bertebaran di lingkungan negara ini. Miris lagi saat umur dari mudi-mudi itu masih di bawah 20 tahun. 


Dari situlah awal mula stunting berkembang.


Remaja putri yang belum bisa hidup mandiri harus dipaksa keadaan merawat darah daging yang tumbuh dari sebuah kesalahan. 


Bukan anak yang dikandung yang disalahkan, hanya saja perbuatan orang tuanya yang menjadi titik awal suatu masalah.


Selanjutnya, kondisi badan yang masih muda menjadi faktor munculnya stunting. 


Tekanan dari orang-orang di sekitar membuat calon ibu harus menahan diri dalam beraktifitas. 


Mereka tidak leluasa untuk menjaga tubuh dan kondisi janin yang dikandung.


Hingga akhirnya kandungan lemah hingga gizi selama hamil tidak terpenuhi untuk dua orang dalam satu tubuh.


Itulah mengapa pendidikan sex dini, kesehatan reproduksi, menjaga pergaulan, hingga mencegah stunting dini terus digalakkan pemerintah.


Ketika mendengar stunting di Jawa Tengah turun berangsur-angsur, membuat siapapun yang mendengarnya ikut bungah. 


Pun dengan pemerintah yang lega karena programnya berhasil di provinsi padat penduduk itu.


Berita menyenangkan datang dari pembuat program penurunan stunting di Jawa Tengah. 


"Ya Ganjar Pranowo menjadi sorotan, ia menyadarkan setiap gubernur akan kepeduliannya dengan rakyat hingga menjadikan programnya sebagai ajang percontohan.


Satu diantaranya ada dari Sulawesi Barat, Ganjar diundang provinsi yang dipimpin oleh Akmal Malik itu untuk memaparkan tipsnya dalam menyusutkan angka stunting.


Dengan senang hati, gubernur jangkung itu menjelaskan bagaimana rahasia yang ia pakai untuk mengecilkan angka stunting di wilayahnya memimpin. 


Tak berhenti sampai di situ, Ganjar juga mempersilahkan Akmal untuk mereplikasi program Jateng.


Gubernur rambut putih itu senang luar biasa, karena programnya bermanfaat bagi banyak rakyat. 


"Tapi ada pengecualian bagi Jawa Timur, kabar buruk akhir-akhir ini menyelimuti salah satu daerah di sana.


Tepatnya di Kabupaten Ponorogo yang mengalami jumlah banyak anak hamil di luar nikah. 


Tidak hanya sekali beritanya muncul, sampai-sampai headline yang memenuhi kanal berita itu membuatku penasaran.


Lagi-lagi masalah muncul tanpa permisi. 


Belum rampung dengan masalah korupsi dana hibah, sekarang Khofifah Indar Parawansa harus dihadapkan dengan problem baru.


Ibu berhijab itu selalu mendapat pujian dari sana-sini berkat kepandaiannya dalam bekerja, hingga beberapa waktu lalu Nasdem meliriknya untuk mendampingi Anies dalam pilpres nanti.


Waduh, Bu Khofifah sudah jatuh nanti tertimpa tangga pula lho kalau jadi dengan Anies Baswedan.


Hahaha, lihat saja capres usungan Nasdem yang sudah dirundung masalah dari awal karirnya di dunia politik, pasti sekarang ini sedang mencari pasangan yang oke. Entah oke untuk dijadikan ban serep atau tukang gunting pita.


Gubernur Jatim itu kini sedang banyak masalah, seharusnya dia akan terus bekerja membenahi polemik yang muncul di daerah kuasanya.


Elektabilitasnya memang berhasil mencuri perhatian, tapi di sikon seperti ini bukan lagi waktunya untuk menggubris perihal capres ataupun cawapres. 


Karena yang penting untuknya dan seharusnya menjadi prioritas adalah memecahkan trouble-trouble yang terjadi di Jatim.


Namun jika dia adalah sosok yang ndablek, seperti lagunya Bondan Prakoso “Ya Sudahlah”. 


Berarti 11-12 dengan Anies Baswedan yang haus akan kekuasaan, tanpa mempedulikan rakyatnya yang berlumuran masalah.


Di saat krusial dan super urgent ini, Khofifah harus mengikuti jejak Akmal untuk check and re-check dan meminta rahasia kepada kawannya di Jawa Tengah. 


Syukur-syukur bisa replikasi programnya, Bu Khofifah…


Ganjar Pranowo tidak akan pernah pelit ilmu, ia tidak akan mempermasalahkan kenapa programnya direplikasi. 


Ia justru mempersilahkan siapapun menyontoh programnya.


Contoh saja tidak perlu membuatnya yang baru karena itu akan menyulitkan kondisi genting seperti saat ini yang sedang dihadapi Khofifah. 


Jika program itu berhasil diterapkan, maka bisa dimodifikasi dan di update susuai perkembangan zaman.


Begitulah kira-kira kala itu pesan Ganjar untuk kawan-kawan seperjuangannya di setiap provinsi.


Ya…, kalau kataku sekarang sih waktunya Khofifah menentukan sikapnya, mau begini terus atau memperbaiki dan merubahnya.


"Jika mbegegek saja, masa depannya seperti Anies Baswedan yang diselimuti masalah selama tinggal di dunia politik. 


"Tapi kalau Khofifah segera bergegas untuk gerakan perubahan, dia akan menjadi seorang politisi yang mahir seperti kawannya Ganjar Pranowo.


(Red)