Pekanbaru (MNC)- Oknum TNI inisial AD diduga melakukan kegiatan ilegal sehingga di investigasi oleh seorang wartawan inisial A di pekan baru, naasnya lagi, malah ia membalas dengan mengatakan istri seorang wartawan lonte serta mengatakan kepada wartawan ingin membeli istri, mu di kentot orang kata oknum TNI AD kepada, A wartawan tersebut.
Aksi Teror dan menghina istri seorang wartawan itu terjadi pada malam hari rabu, wartawan inisial A di intimidasi dan di ancam serta di takut takuti oleh, oknum TNI tersebut. "menakut-nakuti wartawan oleh oknum TNI inisial AD diduga bertugas di korem kota Pekanbaru Riau itu. (06/04/2023).
"Akibat tidak terima, karena gudang tempat penimbunan BBM.bersubsidi minyak ilegal jenis bio solar bersubsidi milik oknum inisial AD di laporkan ke pihak yang berwenang atau pihak yang berwajib, lalu pada malam hari korban yang berprofesi sebagai wartawan itu di teror demgan nomor WhatsApp.+62 882-3169-06XX pada hari rabu, 05 April 2023 malam kamis sekira pukul 20:35 waktu indonesia bagian barat.
Milik pelaku yang di ketahui seorang oknum TNI inisial AD yang diduga bertugas di Korem Pekanbaru tersebut langsung marah-marah dan mengatakan kirim lokasi kamu jelasnya kepada wartawan A itu, yang mana tugas dan fungsi TNI tersebut harus nya Mengayomi Negara dan bangsa Republik Indonesia ini dan Abdi Negara, namun malah melakukan bisnis barang haram dan ilegal tersebut., sehingga membuat para masyarakat khususnya di Riau jadi kesulitan mencari minyak BBM bersubsidi jenis bio solar, di karenakan ulah oknum TNI yang dinilai nakal ini yang diduga bernama Adi korem itu.
"Maka kami meminta kepada bapak komandan DenPom TNI dan bapak Persiden Republik Indonesia untuk langsung segera melakukan pemeriksaan dan apabila terbukti segeralah di pecat dari dinasnya, karena oknum tersebut seharusnya bekerja (sebagai ABDI Negara ) tapi kok malah melakukan kegiatan ilegal yang tak terpuji di mata masyarakat dan atau malah melakukan bisnis haram,
"Dan oknum AD dengan cara tidak langsung telah mencuri atau merampas hak subsidi milik masyarakat luas akibatnya, selain merugikan negara juga merugikan masyarakat Indonesia karena minyak puluhan ( TON ) tersebut di jual kembali kepada pihak perusahaan yang menampungnya dengan harga lebih murah dari harga subsidi, demi untuk kepentingan pribadinya sendiri selain itu mengakibatkan masyarakat pengguna roda empat khususnya bahan bakar bio solar kesulitan dalam mencari BBM Bersubsidi Jenis Bio Solar tersebut menjadi langka di kota Pekanbaru.
(Ansori)