Gowa (MNC), Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa TNI memiliki andil atau peran penting dalam menjaga kedaulatan bangsa melalui ketahanan pangan, khususnya dalam membantu petani pada program pertanian nasional.
"TNI dan petani adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan," ujar Mentan.
Olehnya itu, untuk mewujudkan program pertanian nasional bersama TNI, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku menggelar pelatihan bagi Babinsa terkait manajemen pendampingan pompanisasi di wilayah Kodim 1403 Palopo.
Dalam kesempatan lain, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti mengatakan Babinsa sebagai pendamping kelompok tani memiliki peran vital dalam memberikan arahan dan membimbing para petani untuk mengoptimalkan program pompanisasi.
"Keberhasilan program pompanisasi akan sangat dipengaruhi oleh peran aktif para pendamping dalam memberikan arahan dan pendampingan”, jelas Santi
Pelatihan yang berlangsung dari tanggal 16 hingga 18 oktober 2024 ini diikuti oleh 218 personel Babinsa Kabupaten Luwu dan 48 personel Babinsa Kota Palopo yang diberikan materi terkait pengenalan pompa air, pengoperasian, perawatan dan perbaikan pompa irigasi, dan komunikasi dalam penyuluhan pertanian.
Widyaiswara BBPP Batangkaluku, Andi Baso Kresna mengatakan pelatihan ini sangat penting dilakukan bagi Babinsa karena saat ini petani membutuhkan atau sedang kekuarangan air.
"Tujuan kegiatan ini adalah terlatihnya Babinsa dalam melakukan pendampingan dan pengoperasian serta pemeliharaan pompa," ungkap Andi Baso dalam paparannya.
Ia berharap, Babinsa dapat mengingatkan untuk terus meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam kegiatan pompanisasi sehingga dapat melaksanakan pendampingan lapangan tim gugus tugas pompanisasi.
Di hari yang sama, kegiatan pelatihan tidak hanya digelar di Makodim 1403 Palopo, BBPP Batangkaluku juga membekali 136 personel Babinsa Bulukumba, 88 personel Babinsa Selayar, 109 personel Babinsa Pinrang, 106 personel Babinsa Sidrap, 125 personel Babinsa Enrekang, 335 personel Babinsa Luwu Utara, dan 103 personel Babinsa Pangkep.
Secara terpisah, Komandan Kodim 1421 Pangkep, Fajar berharap agar melalui pelatihan tersebut dapat menjadi wadah bagi Babinsa untuk belajar manajemen pendampingan terhadap pelaksanaan pompanisasi.
Masih menurut Perwira berpangkat Letkol Inf tersebut, Babinsa bersama PPL dapat berkoordinasi dengan Dinas terkait untuk segera memanfaatkan pompa yang telah disalurkan Kementerian Pertanian.
Setelah pemaparan materi di hari pertama, dua hari berikutnya, Babinsa diajak ke titik lokasi pemasangan pompa untuk pengenalan dan pengoperasian pompa.
(MC)