Sambut Peserta Studi Tiru Asal Berau Kaltim, Idha Widi Arsanti : Kembangkan Usaha Petani Kakao Perlu Ekosistem Terintegrasi dari Hulu ke Hilir

Notification

×

Tag Terpopuler

Sambut Peserta Studi Tiru Asal Berau Kaltim, Idha Widi Arsanti : Kembangkan Usaha Petani Kakao Perlu Ekosistem Terintegrasi dari Hulu ke Hilir

Jumat, 25 Oktober 2024 | Oktober 25, 2024 WIB Last Updated 2024-10-29T03:21:15Z

Gowa (MNC), Kementerian Pertanian melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku menerima rombongan peserta studi tiru budidaya kakao asal Pemerintah Kampung Sekecamatan Sambaliung Kabupaten, Jum'at (25/10/2024).


Kakao merupakan komoditas unggulan yang ada di Kabupaten Berau, oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Berau menargetkan melalui budidaya kakao yang baik dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.


Secara terpisah, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengatakan pihaknya akan terus meningkatkan pengawasan mutu kakao dari hulu hingga hilir dengan memfasilitasi sarana dan prasarana pascapanen dan pengolahan beserta pengujian mutu kakao di sentra kakao secara berkala melibatkan tenaga daerah.


“Tentu saja kita berharap harga cokelat di dunia tidak pernah turun dalam kondisi krisis apapun. Untuk itu, pengembangan coklat yang akan terus kita lakukan menjadi ruang-ruang untuk kita terus akselerasi,” tandasnya.


Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Idha Widi Arsanti mengatakan, untuk mengembangkan usaha petani kakao perlu ekosistem kakao yang terintegrasi dari hulu hingga hilir.


Dalam kesempatan itu, Santi menekankan 3 (tiga) hal yang penting dalam mengembangkan usaha, termasuk pengembangan usaha petani kakao. Yaitu peningkatan kapasitas SDM pertanian, Fasilitas Permodalan, dan Akses Pasar yang memadai.


Rombongan yang berjumlah 50 orang tersebut merupakan Kepala Kampung (Desa), perangkat desa, dan petani. Peserta diterima oleh Ketua Tim Kerja Sertifikasi Profesi, Layanan Konsultasi dan Pengelolaan IA di Aula Syekh Yusuf, Rezky Yulianti.


"Widyaiswara kami memiliki keahlian di bidang budidaya kakao karena telah dilatih oleh PT. MARS yang telah bekerjasama secara khusus dengan Kementerian Pertanian terkait budidaya kakao," ungkap Rezky saat memperkenalkan tupoksi BBPP Batangkaluku.


Di akhir sambutannya, ia menyebut bahwa BBPP Batangkaluku senantiasa terbuka untuk berbagi ilmu di bidang pertanian dan berharap kerjasama dengan Kecamatan Sambaliung dapat terus terjalin.


Camat Sambaliung, Ahmad Juhri mengatakan kakao merupakan salah satu produk unggulan di Berau, hampir seluruh kampung di Kecamatan Sambaliung telah menanam kakao.


"Kami juga telah disupport dengan salah satu perusahaan yang memberikan bantuan untuk penanaman kakao dan sekaligus membeli hasil kakao dengan harga yang cukup bagus, sehingga kami sangat mendukung program Pemkab Berau untuk menjadikan Berau sebagai penghasil kakao terbesar di Indonesia," sebutnya.


Ia berharap, meski kegiatan cuma berlangsung satu hari, peserta dapat memanfaatkan kesempatan tersebut dengan baik sehingga ilmu yang diperoleh mampu diterapkan di kampung masing-masing.


Dalam waktu sehari tersebut, peserta diberikan materi budidaya kakao meliputi tanaman penaung, penanaman kakao, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, pemangkasan, panen dan pasca panen. 


Selain, materi budidaya kakao, peserta juga dikenalkan pembuatan pupuk organik yang diterangkan langsung oleh Kepala BBPP Batangkaluku, Jamaluddin Al Afgani.