Kecewa dengan Pembangunan Pasar Lamataesso, Pedagang Masih Terlantar

Notification

×

Tag Terpopuler

Kecewa dengan Pembangunan Pasar Lamataesso, Pedagang Masih Terlantar

Jumat, 31 Januari 2025 | Januari 31, 2025 WIB Last Updated 2025-01-31T09:55:36Z

Soppeng (MNC) , Sepanjang tahun 2023 pada pembangunan pasar Lamataesso dinilai tidak bermanfaat terhadap para pedagang yang menghuni di lokasi tersebut.

Seorang pedagang pasar tradisional yang tidak mau disebutkan namanya saat dikonfirmasi mengaku kecewa terhadap adanya bangunan pasar Lamataesso ini.

"Bagaimana tidak, saat itu para pedagang disuruh keluar dari lokasi pembangunan. Dan sampai sekarang para pedagang masih tetap diluar berdagang, apakah kita harus tetap diluar," kata pedagang tersebut, Kamis (30/1/2025).

Dia menambahkan, selain soal nasib tak jelas untuk lokasi berdagangnya, juga yang menjadi sorotan para pedagang adalah parkiran dan kendaraan lalu lalang  di jalan tepat lokasi berdagang yang semrawut.

"Sekarang ini para pedagang berjualan di emperan atau pinggir jalan. Pada saat hari pasar mobil dan motor masuk di lokasi jalan, sehingga mengakibatkan kemacetan total," sambungnya.

Lanjut kata dia, parkiran motor ada tapi kecil dan sempit. Itu pun berdampingan dengan para pedagang.

"Maunya kami, pemerintah terkait menyiapkan lokasi atau tempat parkiran khusus motor atau mobil, agar kendaraan tidak masuk ke lokasi perdagangan, jadi tidak menimbulkan kemacetan," terangnya.

Nasib pedagang tak jelas

Secara terpisah, Ketua Tim Investigasi dan Monitoring Lembaga Kajian dan Advokasi HAM Indonesia (LHI) Mahmud mengatakan nasib para pedagang yang berada dipinggir jalan atau tepatnya diluar bangunan pasar Lamataesso tidak jelas sampai saat ini.

"Pasalnya, mulai dari awal perencanaan pembangunan para pedagang disuruh pindah keluar untuk berjualan, namun hingga kini tetap masih di luar. Bagaimana nasibnya pedagang," kata Mahmud saat di konfirmasi.

Mahmud juga menyampaikan pihaknya mendapati informasi bahwasanya, di awal pembangunan katanya para pedagang disuruh keluar untuk berjualan dan sifatnya sementara saja. Setelah selesai pembangunan barulah para pedagang disuruh kembali masuk kedalam lokasi pinggiran bangunan pasar Lamataesso tersebut untuk kembali berjualan.

"Kalau informasi ini benar, kenapa sampai sekarang para pedagang tidak disuruh kembali masuk untuk berjualan. Sehingga tidak menimbulkan kemacetan kendaraan," ucap Mahmud.

Lanjut kata Mahmud, di awal perencanaan pembangunan itu ada Basement atau lantai dasar bangunan untuk tempat parkir, namun hingga kini tidak difungsikan.

"Malah Basement tersebut ditempati untuk berjualan, yang seharusnya untuk parkiran, namun sampai saat ini tidak digunakan sebagai parkiran," imbunya.

Mahmud juga membenarkan adanya kemacetan di jalan saat hari pasar. Kendaraan masuk dilokasi perdagangan.

"Ini mungkin ranahnya Dishub dan pihak terkait lainnya untuk menindaklanjuti, berilah ruang atau tempat untuk lokasi parkiran motor dan mobil. Sampai kapan harus begini," tuturnya.

Mahmud berharap agar pihak-pihak terkait menindaklanjuti, jangan hanya memungut retribusi para pedagang dan parkiran tapi kenyamanan tidak ada dan tidak dinikmati," tegasnya.

 (Fsl/tim)